Kali ini kami akan bahas alur-alur proses tersebut secara detail kegiatan-kegiatan mulai berangkat dari Tanah Air, di Tanah Suci dan kepulangan kembali ke Tanah Air.
PERSIAPAN DI RUMAH
Persiapan 1 Minggu Sebelum Berangkat
Sebelum berangkat sebaiknya Anda menanyakan segala sesuatu yang kurang jelas ke Depag setempat atau ke KBIH yang Anda ikuti.
Menyiapkan keperluan selama di Tanah Suci, bawa pakaian yang tidak mudah kusut secukupnya (lihat daftar barang bawaan ).
Menuliskan semua identitas diri pada semua Tas seperti: Nama dan Alamat Lengkap, Nomor Telepon, Nomor Kloter dan Embarkasi Anda.
Menjaga kondisi kesehatan dan membawa obat-obatan yang penting berkaitan dengan penyakit tertentu yang diderita.
Membawa uang secukupnya, sebaiknya tidak perlu membawa perhiasan yang mencolok.
Membawa Pas foto yang masih ada (ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar), Foto copy Kartu Keluarga 1 lembar (sebagai bukti ahli waris untuk asuransi jika mengalami kecelakaan dan meninggal).
Isi Koper Besar dan Tas Tentengan
- Isi Koper Besar antara lain:
Pakaian secukupnya (Lihat Daftar Barang Bawaan )
Bahan Makanan yang kering-kering dan peralatan makanan
Kain Ihram untuk jamaah haji gelombang I
Perlengkapan lain yang perlu.
- Isi Tas Tentengan
Peralatan Mandi: Sabun, Pasta Gigi, Sikat Gigi, Handuk Kecil
Baju Seragam Haji Nasional
Kain Ihram bagi jamaah haji gelombang II
Peralatan Sholat
Sandal Jepit 1 Stel saja
Obat-obatan yang penting
Membawa Foto Copy Bukti Setoran BPIH/ ONH.
Dan lain-lain yang perlu (misal: Charger HP atau Kamera)
KEBERANGKATAN KE ASRAMA HAJI EMBARKASI
Berangkat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Depag setempat.
Memakai Baju Seragam Haji Nasional
Sholat Safar Dua rakaat di masjid terdekat atau di rumah dan berdoa.
Membawa SIMA (Surat Izin Masuk Asrama) yang diberikan oleh Depag setempat.
Perbanyaklah dzikir dan berdoa.
DI ASRAMA HAJI
Kegiatan Selama Di Asrama Haji
Setiba di Asrama Haji, jamaah haji akan bekumpul di aula untuk menerima Buku Kesehatan, Gelang Identitas dan Kartu Tinggal selama di Asrama Haji serta pengarahan dari Petugas Asrama Haji.
Pemeriksaan Barang Bawaan pada Tas Tentengan dan Sidik Jari oleh Petugas Imigrasi, Koper Besar masuk ke Gudang.
Jamaah Haji akan mendapatkan label dan nomor kamar untuk akomodasi di Asrama Haji. Bertanyalah kepada Petugas jika mengalami kesulitan mencari tempat Pondokan di Asrama Haji.
Istirahat di kamar masing-masing. Selama Di Arama Haji akan mendapatkan makan 3 kali sehari. Makan lah sesuai jadwal yang telah diatur.
Selalu koordinasi dengan Ketua Rombongan atau Ketua Regu Anda.
Menjelang Keberangkatan ke Bandara
Lima Jam sebelum jadwal keberangkatan, jamaah haji sudah harus berkemas-kemas (jangan ada barang yang tertinggal). Jamaah Haji akan berkumpul di suatu Aula untuk pemeriksaan Barang Bawaan serta pengarahan menuju Bandara
Jamaah Haji Akan mendapatkan Uang Living Cost sebesar 1500 real, Paspor dan Boarding Pass.
Setelah selesai jamaah haji akan diberangkatkan ke Bandara dengan bis yang telah disediakan oleh pihak Asrama Haji.
Perbanyak dzikir dan berdo’a
Di Pesawat
Masuk ke pesawat dan duduk sesuai dengan nomor kursi yang diberikan. Jika mengalami kesulitan bertanyalah kepada pramugari pesawat
Perjalanan ke Tanah Suci memerlukan waktu selama ± 8 sampai 13 jam sesuai dengan embarkasi tempat Anda berangkat. Selama dalam perjalanan jamaah haji akan mendapatkan makan 2 kali dan 1 kali snak.
KEDATANGAN DI TANAH SUCI
Di Bandara King Abdul Azis – Jeddah (Bagi Gelombang II)
Setiba Di Bandara King Abdul Aziz, jamaah haji akan berkumpul di ruang pemeriksaan barang dan Paspor serta Buku Kesehatan. Ada petugas TEMUS (Tenaga Musiman) yang siap membantu Anda. Jamaah Haji akan diperiksa satu persatu barang bawaanya, difoto dan pemeriksaan sisik jari serta suhu badan (Tahun lalu diterapkan karena ada kasus flu Babi).
Persiapan Miqot Dan Niat Umrah
Bagi Jamaah haji yang mengambil Miqot di King Abdul Azis segera mempersiapkan diri:
Mandi atau Wudlu (Mandi bisa dilaksanakan di Asrama haji sebelum berangkat)
Berpakaian Ihram
Sholat Sunah Ihram 2 rakaat
Niat Umrah (dilafadzkan dengan talbiyah)
Jamaah akan diberangkatkan ke Makkah. Periksalah barang bawaan Anda jangan sampai tertinggal. Perjalanan ke Makkah memerlukan waktu 2 jam. Selama dalam perjalanan pebanyaklah talbiyah.
Di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Azis – Madinah (Bagi Gelombang I)
Bagi Jamaah Haji Gelombang I yang mendarat di Bandara Madinah, Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Azis. Semua proses kedatangan sama dengan di Bandara King Abdul Azis yaitu Ada Pemeriksaan barang bawaan, Paspor, Buku Kesehatan, foto, sidik jari dan pemeriksaan suhu badan.
Bagi Jamaah Haji Gelombang I, Miqotnya di Bir Ali akan dijelaskan pada Kegiatan Di Madinah.
KEGIATAN DI MAKKAH
Bagi jamah haji gelombang II dari bandara King Abdul Aziz akan diberangkatkan ke Makkah menuju Pondokan/ Hotel yang telah ditentukan. Untuk mengetahui tempat pondokan Anda dimana silahkan klik Peta Pondokan via Satelit. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Sesampai di Hotel/ Pondokan, turunlah dari bis, perikasalah barang bawaan Anda, jangan sampai tertinggal di bis, bisa hilang!. Jamaah haji tidak perlu berebut kamar, Ketua Rombongan akan mengatur kamar masing-masing jamaah. Koper Besar Anda akan dikirim oleh kuli-kuli menuju ke lantai tempat kamar Anda.
Beristirahatlah dulu untuk persiapan melaksanakan umrah. Larangan-larangan ihram harus tetap dijaga. Perbanyaklah dzikir dan berdoa.
Persiapan Ibadah Umrah, berangkat menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf, sa’i dan tahallul dibimbing oleh Pembimbing Anda. Sebelum melaksanakan umrah sebaiknya Anda mencari tempat untuk janjian ketemu agar tidak tersesat (lihat tips agar tidak tersesat di Masjidil Haram ).
Setelah melaksanakan Ibadah Umrah, kembali ke pondokan. Baju ihram bisa dilepas.
Kegiatan sehari-hari selama di Makkah, perbanyaklah ibadah di Masjidil Haram.
Kenalilah lokasi pondokan Anda dengan petunjuk yang tersedia untuk menghindari salah alamat atau kesasar. Bila perlu catat Nama Lokasi/ daerah dan nomor Maktabnya.
Terimalah pembagian kamar Anda apa adanya sebab sudah diatur oleh pihak Maktab. Ini merupaan bagian ujian kesabaran kita.
Bila bepergian ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan 3-5 orang atau lebih. Untuk Ibu-ibu jangan pergi sendirian.
Selama di Tanah Suci perbanyak minum dan makan makanan yang bergizi tinggi serta tidu yang cukup sebab untuk kesiapan Anda melaksanakan ibadah Haji saat tanggal 8 Dzulhijjah.
PELAKSANAAN IBADAH HAJI TANGGAL 8 DZULHIJJAH
Persiapan Berangkat ke Arofah untuk Wukuf
Membawa pakaian secukupnya untuk 4 hari selama di Mina, buku doa, sajadah, senter kecil, tikar lipat (perlak), obat-obatan dan peralatan mandi.
Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah sebelum berangkat ke Arofah:
Mandi Wajib
Berpakaian Ihram
Sholat Sunnah Ihram 2 rakaat
Niat Haji
Menjelang siang hari jamaah haji akan diberangkatkan ke Arofah oleh Maktab dengan bis secara bergilir biasanya sesuai urutan hasil qur’ah Ketua Kloter dengan Maktab. Tiba di Arofah secara bergelombang biasanya sampai malam hari. Jamaah haji sebaiknya banyak istirahat untuk persiapan wukuf esok hari.
Pagi hari tanggal 9 Dzulhijjah setelah makan pagi sebaiknya jamaah haji beristirahat (1-2 jam) mungkin semalam tidak bisa tidur agar tubuh segar dan tidak mengantuk selama wukuf.
Waktu wukuf mulai tergelincir matahari sampai terbenam matahari. Saat wukuf merupakan waktu mustajabah untuk berdoa jangan disia-siakan hanya dengan tidur. Kegiatan selama wukuf: Mendengarka Khubat Wukuf
Sholat Dhuhur Dijamak dan Qoshar
Berdzikir, Membaca Al Quran, Berdoa, Tafakur dan Taqarrub ke hadirat Allah SWT.
Sebaiknya tetap berada di kemah selama wukuf untuk menghindari sengatan matahari. Bila ke kamar mandi, carilah waktu-waktu senggang/ lengang agar tidak terlalu lama antri.
Jagalah larangan-larangan ihram jangan sampai Anda melanggarnya.
Sore hari setelah maghrib jamaah haji akan diberangkatkan menuju Muzdalifah untuk mabit disana. Pemberangkatan secara bergelombang sesuai urutan. Janganlah berebut dan ingatlah kita masih dalam kondisi ihram.
Di Muzdalifah
Sesampai di Muzdalifah, jamaah haji akan ditempatkan dalam suatu area terbuka dimana area tersebut berpagar dan hanya diberi tanda dengan Nomor Maktab. Pintu masuk berbeda dengan pintu keluar. Sebaiknya Anda tidak perlu berjalan-jalan, bisa kesasar atau kesingsal ke maktab lain, akibatnya Anda akan diberangkatkan ke kemah di Mina yang berbeda dengan maktab Anda.
Selama mabit di Muzdalifah, jamaah haji bisa mencari kerikil untuk melontar jamrah Aqobah sebanyak 7-10 butir. Jika melontar jamrah sampai tanggal 13 Dzulhijjah maka jumlah kerikil yang dikumpulkan sebanyak 70 butir kerikil. Jamaah haji bisa mencari kerikil di sekitar toilet karena disana sudah disediakan kerikil dalam jumlah yang banyak.
Lewat tengah malam jamaah haji akan diberangkatkan lagi menuju ke kemah di Mina untuk melaksanakan melontar jamrah. Berhati-hatilah biasanya di pintu keluar, jamaah haji pada berebut naik bis bahkan tak jarang saling dorong dan salin caci maki, berbuat jidal (berbantah-bantahan) padahal masih dalam kondisi ihram.
Selama mabit perbanyaklah dzikir dan berdoa jika lelah Anda bisa istirahat/ tidur jika memungkinkan.
Di Mina Tanggal 10 Dzulhijjah
Sesampai di Mina, masuklah ke kemah-kemah yang telah disediakan oleh Maktab. Beristirahatlah secukupnya untuk persiapan melontar jamrah Aqobah.
Bersegeralah melaksanakan melontar jamrah aqobah agar Anda bisa segera melaksanakan Tahallul Awal sehingga bisa terbebas dari larangan ihram. Sebaiknya Anda minta mutawwif untuk memandu jalan ke jamarat. Sebelum melontar jamrah sebaiknya carilah tempat untuk “janjian ketemu” jika ada yang tersesat atau terlepas dari rombongan. Laksanakan melontar jamarot secara berombongan disertai Pembimbing Anda agar Anda tidak tersesat. Di Mina banyak terjadi kasus orang yang tersesat karena arah jalannya satu jalur jika salah ambil jalan maka akan memutar yang jauh padahal ditempuh dengan jalan kaki.
Bila ingin melontar jamrah lihatlah situasi dan kondisi yang ada. Jika terlalu padat dan bersesakan sebaiknya tunda dulu melontar jamrahnya. Carilah waktu-waktu yang longgar. Ingat keselamatan jamaah haji adalah prioritas utama! Jangan cari afdhal tapi dengan mengorbankan diri sendiri.
Setelah melontar jamrah Aqobah carilah tempat yang sepi di pinggir jamarot untuk melaksanakan Tahallul Awal dengan mencukur rambut minimal 3 helai rambut. Setelah itu pulang kembali ke tempat kemah. Jika Anda telah melaksanakan Tahallul Awal maka pakaian ihram bisa dilepas dan bisa berpakaian biasa. Anda sudah terbebas dari larangan-larangan ihram kecuali hubungan suami istri. Berisirahatlah dengan cukup di kemah guna mempersiapkan diri untuk melontar jamrah Ula, Wustha dan aqobah pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Setelah selesai melaksanakan melontar jamrah baik mengambil nafar awal ataupun nafar tsani. jamaah haji akan pulang ke pondokan/ hotel di makkah.
Kembali ke Pondokan Di Makkah
Setelah pulang dari Mina, sebaiknya beristirahatlah dahulu untuk memulihkan tenaga. Jika kondisi badan sehat dan memungkinkan bersegeralah menyempuranakan Rukun Haji yaitu melaksanakan Thawaf Ifadhah dan Sa’i di Masjidil Haram (tanpa mencukur rambut lagi!)
Jika ada ibu-ibu usia subur yang haid atau jamaah yang sakit, tunda dahulu pelaksanaan thawaf ifadhahnya. Bila haidnya sudah selesai atau sakitnya sudah sembuh bersegeralah melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’i. Jika telah melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’i berarti jamaah haji telah terbebas dari seluruh larangan-larangan ihram termasuk melakukan hubungan suami istri bagi suami istri tentunya.
Selesailah ibadah haji kita. Tinggal menunggu pelaksanaan Thawaf Wada’ sebelum ke Madinah bagi gelombang II dan pulang ke Tanah Air bagi gelombang I.
KEGIATAN DI MADINAH
Bagi jamaah haji Gelombang I pesawat mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Setelah pesawat mendarat dengan sempurna, jamaah haji akan dikumpulak dalam ruang penerimaan untuk pemeriksaan Barang Bawaan, Paspor, Buku Kesehatan, foto dan pengambilan sidik jari. Anda tidak perlu kuatir ada petugas “Temus” (Tenaga Musiman) dari Indonesia yang siap membantu jamaah haji.
Setelah selesai pemeriksaan jamaah haji akan diberangkatkan menuju ke pondokan/ hotel tempat menginap selama di Madinah, memakan waktu ± 30 menit. Koper besar akan diangkut dalam satu bis (diletakkan di atas bis).
Sesampai di Pondokan/ Hotel, beristirahatlah dengan cukup. Koper besar akan diangkut oleh kuli-kuli (biasanya minta bahsis/tip) ke setiap lantai dimana anda menginap.
Selama di Madinah ini jamaah haji akan melaksanakan arbain yaitu sholat lima waktu selama delapan hari atau dikenal dengan sholat empat puluh waktu. Selain itu jamaah haji akan melakukan ziarah-ziarah yang difasilitasi pihak Muasasah seperti ziarah ke Jabal Uhud, Masjid Quba’, Masjid Qiblatain dan Perkebunan Qurma. Anda juga bisa ke tempat-tempat lain seperti Jabal Magnit atau Percetakan Al Qur’an atas inisiatif sendiri atau Kelompok Bimbingan Anda.
Agar Anda tidak tersesat di selama di Madinah, sebaiknya kenalilah sekitar lokasi tempat pondokan atau hotel. Carilah tempat untuk janjian ketemu dengan sesama jamaah haji atau suami istri jika tersesat. Untuk di Masjid Nabawi tempat janjian biasanya di pintu pagar Masjid. Pergilah secara berombongan jika ingin ke Masjid untuk menhindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bagi Gelombang I, pada hari ke-8 setelah Arba’in selesai, jamaah haji akan melakukan persiapan untuk berangkat ke Makkah, untuk melaksanakan umrah, miqot di Bir Ali (Dzulhulaifah). Bagi Gelombang II, persiapan pulang ke Tanah Air lewat Bandara Madinah.
Persiapan di hotel sebelum berangkat ke Bir Ali untuk mengambil Miqot: Mandi, Wudlu dan berpakaian Ihram. Jangan diniatkan umrahnya dahulu sebab niat ihram umrahnya dilaksanakan di Bir Ali.
Persiapan Miqot di Bir Ali:
Sholat Sunah Iharm 2 rakaat.
Niat ihram umrah
Selama perjalanan menuju Makkah perbanyaklah talbiyah dan berdzikir. Perjalanan Madinah – Makkah memakan waktu ± 7-8 jam.
Tiba di Makkah, bersegeralah melaksanakan ibadah Umrah. Selanjutnya kegiatan sama seperti di Makkah sebelumnya.
Selesailah Perjalanan Haji kita…, Semoga memperoleh haji mabrur…